Kata memimpin biasanya identik dengan hubungan antara atasan
dan bawahan atau yang memimpin dengan yang dipimpin. Yang dipimpin seolah-olah
selalu menjadi obyek dan dalam posisi yang lemah. Padahal, bawahan itu bisa
juga memimpin atasan. Karena memimpin sejatinya adalah memberi pengaruh kepada
orang-orang di sekitarnya. Lantas, bagaimana caranya memimpin atasan?
Pertama, ringankan tugas pimpinan. Tanggungjawab pimpinan
Anda sudah begitu besar jangan perberat bebannya dengan menambah banyak
problem. Selesaikan tugas Anda dengan sangat baik dan setelah itu bantu
pimpinan Anda. Meringankan tugas pimpinan menunjukkan bahwa Anda adalah anggota
tim yang hebat.
Boleh jadi saat Anda meringankan tugas pimpinan, orang-orang
yang berpikiran negatif akan menilai Anda “menjilat”, cari muka, sok rajin dan
lain sebagainya. Tapi ingatlah yang menentukan hidup Anda adalah diri Anda
sendiri. Jangan biarkan hidup Anda didikte atau dikendalikan oleh orang-orang
yang berpikiran negatif. Karena saya yakin, saat hidup Anda berantakan,
orang-orang yang berpikiran negatif tidak akan peduli dengan hidup Anda. Jadi,
teruslah peringan tugas pimpinan Anda.
Kedua, ambil tugas yang menantang. Jangan pernah menghindar
saat ada tugas baru yang menantang. Ambil tanggungjawab dan pekerjaan baru di
saat orang lain justru menghindar. Kebiasaan ini akan membuat hidup Anda
terbiasa melakukan tugas-tugas melebihi tanggungjawab Anda. Memang berisiko,
tetapi pekerjaan yang menangan itu membuat hormon-hormon di tubuh Anda bekerja
sempurna. Keberanian mengelola risiko akan membuat Anda semakin mampu memimpin
atasan Anda.
Ketiga, jadilah “aku” yang terasah. Tuntutan pekerjaan terus
meningkat karena memang dunia terus berubah. Anda akan tertinggal bila berhenti
“mengasah” atau berhenti meningkatkan core competence Anda. Diskusikanlah
dengan pimpinan Anda hal-hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dari diri
Anda.
Investasikan dana untuk mengasah diri Anda. Tidak selalu
harus menunggu dibiayai perusahaan atau pihak lain untuk pengembangan diri
Anda. “Aku” yang terasah menjadikan Anda selalu siap dengan tugas-tugas
menantang yang diamanahkan kepada Anda. Daya tawar Anda akan semakin meningkat,
kemampuan Anda memimpin atasan semakin kuat.
Pemimpin sejati bukanlah karena posisi dan jabatan tetapi
seberapa besar pengaruhnya bagi orang lain. Bila Anda bisa memberi pengaruh
yang besar kepada atasan Anda, itu berarti Anda telah memimpin atasan Anda.
Selamat mencoba… (www.jamilazzaini.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar